LAN FANG

.

Surabaya, suatu hari di tahun 1991

Lan Fang : Nang, aku pinjem kaset kamu dong …  yang kemarin aku dengar itu lho ?
NH : Kaset yang mana nih ?

Lan Fang : Itu lho, sing ono’ lagune Paris Barantai … “kota baru gunungnya bamega” … (Lan Fang bernyanyi kecil)
NH : Ohh itu … boleh-boleh … sik yo … tak golek i.  (masuk ke kamar sebentar … lalu memberikan Kaset bertajuk : “From Indonesia With Love” dari Elfa Secioria )(berisi lagu-lagu daerah yang telah diaransemen ulang oleh Elfa Secioria)

NH : Iki kaset-e Fang … nggo opo to ?
Lan Fang : Nggo iringan nari … ndik acara kantor ku … aku arep mentas rek … (sambil tertawa bangga) 

(tolong bayangkan … Dialog ini di ucapkan dengan Bahasa Indonesia campuran dialek Jakarta-an, Jawa Suroboyoan, logat Banjar dan aksen Tionghoa). 

Pembicaraan singkat tersebut terjadi di sebuah Rumah Kos-kosan di Jalan Tambang Boyo, Surabaya.  Pembicaraan antara NH 18 dengan Lan Fang.  Ya … Lan Fang yang sekarang penulis kondang itu.

Saya pernah satu kos-kosan dengan Lan Fang.  Lan Fang berasal dari Banjarmasin, dan kemudian kuliah dan bekerja di Surabaya.  Waktu itu dia sudah menjadi karyawan di salah satu Bank swasta di Surabaya.  Sementara saya adalah seorang manajemen trainee sebuah perusahaan, yang baru saja dipindah tugaskan dari Jakarta ke Surabaya. 

Yang saya tau dari Lan Fang adalah … dia sering menulis cerpen di majalah-majalah remaja dulu.  Teman-teman sekos-kosan … biasanya ribut jika melihat tulisan Lan Fang sudah dimuat di majalah.   Pasti majalah tersebut akan segera beredar dari kamar yang satu ke kamar yang lainnya.  Indekosan kami memang isinya campur.  Ada yang karyawati … ada yang karyawan … banyak pula yang masih mahasiswa dan mahasiswi.  (sebagian besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga).  Sekalipun indekosan kami ini campur … namun kami semua tetap saling menjaga sopan santun dan tata krama ketimuran di dalamnya.

Lan Fang sangat mudah diajak berteman.  Kepribadiannya yang sederhana dan terbuka membuat setiap orang nyaman untuk bicara dengannya.  Jika saya tidak salah ingat … Lan Fan merupakan salah satu penghuni Kos yang pertama kali mengajak bicara saya waktu itu.  Sambutan Lan Fang (sebagai penghuni kos lama) … membuat saya tidak canggung lagi bergaul di rumah tersebut.  (maklum saya kan anak baru disana … masih plonga-plongo gitu deh).

Beberapa tahun kemudian … saya sudah tidak lagi indekost di Jalan Tambang Boyo … saya sempat melihat beberapa novel karangan Lan Fang terpajang di toko buku besar.   Aaahhh Lan Fang rupanya sekarang sudah menjadi penulis novel kenamaan Indonesia.   Dan jika sempat anda browsing … maka saya rasa anda akan setuju dengan saya … Lan Fang ternyata sudah banyak berkarya … tidak saja sebagai penulis novel … tetapi juga karya-karya yang lain.  Salah satunya adalah Lan Fang giat menggalakkan semangat menulis kepada para santri di pesantren-pesantren Jawa Timur.

-

Hari ini, 26 Desember 2011
Saya membaca berita di media massa dan juga di internet.  Lan Fang telah meninggal dunia karena terserang kanker hati.  Ah begitu cepat dia dipanggil.  Sejenak saya menundukkan kepala.  Saya berdoa semoga Lan Fang … mantan teman kos-kosan waktu saya di Surabaya dulu itu … tenang di alam sana …

Selamat Jalan Lan Fang … !

.

.

.

Like this:

Be the first to like this post.

Link to full article

Comments

Popular posts from this blog

Kesulitan Startup Hardware